Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berziarah Maqam Sunan Gunung Jati Cirebon



Perjalanan menuju Sunan Gunung Jati yang terletak di daerah Cirebon - Jawa Barat

Jarak tempuh kurang lebih 3 jam dari kota Depok menuju Cirebon, Perjalanan saya mulai saat jam 6 pagi. Tidak sulit untuk menuju lokasi Makam Sunan Gunung Djati bagi yang kurang paham dengan jalan yang berada di kota Cirebon. Cukup menggunakan aplikasi navigasi yang sering kita gunakan dalam berpetualang, hehe.

Aplikasi maps yang saya rekomendasikan aplikasi berikut

  • Google Maps
  • Waze
Dua aplikasi ini memiliki tingkat angkurat yang signifikan dibandingkan dengan aplikasi maps lainnya. Dan kedua aplikasi inilah yang membantu saya dalam berpetualang, dan kemarin saya gunakan untuk menuju ziarah ke Makam Sunan Gunung Djati yang terletak di Cirebon.

Perjalanan kemarin berkat rahmat Allah swt saya tidak mengalami kendala apapun, tiba dan pulang kerumah dengan keadaan selamat.

Selain kegembiraan saya mengunjungi salah satu ulama yang tergabung dalam Wali Songo di pulau jawa ini. Ada beberapa hal yang membuat saya kecewa, hal yang seharusnya bisa di koordinir sehingga tidak membuat risih para peziarah, 

Dan saya rasa bukan hanya saya yang merasa risih, namun peziarah lainnya yang datang jauh jauh ingin tahu, mengetahui, dan berziarah ke makam sunan.

  • Banyaknya parkir liar yang kurang tertata
Saya tidak mempermasalahkan adanya parkir liar jika dapat lebih mempermudah jarak dan memberi rasa aman bagi kendaraan peziarah. Ada yang menggunakan bahu jalan sebagai lahan parkir yang dapat mengganggu nantinya ketertiban jalan, Jika terlalu lama mungkin kendaraan mobil peziarah bisa dikunci mobilnya oleh Dishub seperti di ibukota Jakarta.
  • Banyaknya pungutan liar atau pengemis
Hal yang ini membuat risih, banyaknya pungutan liar yang tidak seharusnya ada di Makam Wali Allah. jikalau wali Allah tersebut masih hidup, mungkin akan menindak oknum tersebut.

Berawal masuk menuju pelataran makam banyak pungutan liar, tidak hanya sekedar mereka berdiri dan menadahkan tempat sambil berteriak "AMAL". namun menarik hingga memaksa peziarah dan hal itu yang saya rasakan.

Bagi saya tidak masalah jika ingin meminta AMAL atau REZEKI dari peziarah yang datang, tapi DILARANG atau TIDAK MEMAKSA peziarah hingga sampai dicaci dengan mulut apalagi dengan perbuatan menarik bahkan MELARANG jamaah peziarah untuk masuk.

Ini yang saya sesalkan, karena bukan pertama kali saya menziarahi makam Wali Allah. Beberapa tempat makam Wali Allah yang begitu Masyur juga sudah saya ziarahi. Namun menemukan tempat atau Makam Wali Allah yang paling dikenal seantero Negeri ini di manfaatkan seperti ini.

Tulisan ini saya buat karena saya CINTA kepada SUNAN GUNUNG JATI dan seluruh WALI ALLAH yang menyebarkan Islam di Indonesia ini.

Silahkan meminta amal, mengais rezeki tanpa ada PAKSAAN.
Sambutlah para tamu Wali ALLAH dengan baik, Jamulah para tetamu Wali Allah itu dan berikanlah hal yang berkesan. bukan hal yang membuat jengkel atau kesal.

Semoga Shohibul Keluarga beliau, keturunan beliau, keluarga kraton, pengurus Makam bisa melihat ini, dan membuat semua tertib dan nyaman. Jauh dari kata risih.

Allah mencintai Para Walinya, Mencintai Para Pecintanya yang menghormati dan mencintai Para Walinya.

#MFM 1 Jan 17

(Src: http://metlandhotelcirebon.com/wp-content/uploads/2015/09/Makam-Sunan-Gunung-Jati-Metland-Hotel-Cirebon-4.jpg)
Majid Abana Segaf
Majid Abana Segaf Penebar Cinta Dari Negeri Fana

Posting Komentar untuk "Berziarah Maqam Sunan Gunung Jati Cirebon"