Fakta di Balik Air AQUA: Bukan dari Mata Air, tapi dari Aquifer Pegunungan!
Belakangan ini, ramai banget pembahasan di media sosial tentang air AQUA. Katanya, air AQUA bukan dari mata air alami seperti yang diklaim di botolnya, tapi dari sumur bor. Waduh, langsung banyak yang bilang, “Berarti bohong dong?”
Nah, tenang dulu. Seorang mantan karyawan Danone AQUA, andre_d_m, turun tangan menjelaskan semuanya lewat thread panjang yang ternyata mind-blowing banget. Yuk, kita bahas bareng-bareng dengan santai tapi tetap pakai logika.
1. Ternyata Bukan Mata Air, tapi Air dari Aquifer Dalam
Menurut penjelasan andre_d_m, air AQUA memang tidak diambil dari mata air permukaan, melainkan dari aquifer dalam, yaitu lapisan air tanah yang letaknya sekitar 60–140 meter di bawah permukaan bumi.
Jadi, bukan dari danau, sungai, atau sendang, tapi dari sumber air pegunungan yang terlindungi di bawah tanah. Untuk mengambil airnya, AQUA melakukan pengeboran dengan standar tertentu agar air tetap murni dan lestari.
Bayangkan saja, aquifer ini seperti kantung air raksasa di dalam bumi yang sudah disaring alami oleh bebatuan. Beda banget sama sumur rumah biasa, lho!
2. “Tapi Kan Klaimnya Air Pegunungan?”
Nah, ini juga sering disalahpahami. AQUA tidak pernah mengklaim bahwa airnya berasal dari mata air. Klaim resminya adalah “Air Mineral Pegunungan”, yang sumbernya memang dari kawasan pegunungan, tapi dari lapisan aquifer dalam.
Artinya, bukan air yang mengalir di permukaan gunung, tapi air yang terlindung jauh di dalam tanah pegunungan. Jadi tulisan di botol itu nggak salah, cuma sering disalahartikan aja.
3. Bukan Asal Sedot, Tapi Lewat Penelitian Ketat
Banyak yang mikir, “Kalau disedot terus, nanti habis dong sumber airnya!”
Ternyata nggak semudah itu. Sebelum membangun pabrik di suatu lokasi, AQUA melakukan penelitian super panjang:
- Ada 9 kriteria yang harus dipenuhi.
- Lewat 5 tahapan evaluasi.
- Dan butuh waktu 1 tahun penelitian penuh sebelum pengeboran dilakukan.
Semua ini diawasi langsung oleh Badan Geologi KESDM, jadi bukan asal sedot seenaknya. Dan menurut hasil evaluasi, tidak ada sumber air AQUA yang kering sampai sekarang.
4. Soal Lingkungan, AQUA Ternyata Nggak Tutup Mata
Banyak yang khawatir warga sekitar pabrik AQUA bakal kekurangan air bersih karena airnya diambil perusahaan.
Tapi faktanya, AQUA justru menjaga ekosistem di sekitar sumber air supaya tetap lestari. Mereka bikin zona pelindung, reboisasi, dan edukasi lingkungan bareng masyarakat sekitar. Jadi air tetap terjaga, masyarakat pun dapat manfaat. Win-win!
5. “Tapi Air Itu Milik Negara, Kok Boleh Diambil Swasta?”
Pertanyaan bagus. Jawabannya, boleh, asal mengikuti aturan. AQUA membayar SIPA (Surat Izin Pengusahaan Air Tanah) setiap tahun, bayar pajak, dan mematuhi semua regulasi pemerintah.
Artinya, kegiatan mereka legal dan terkontrol. Jadi, bukan “milik negara diambil swasta,” tapi pengelolaan air dilakukan dengan izin resmi yang juga memberi manfaat balik ke negara dan masyarakat sekitar.
Kesimpulan: Jangan Salah Kaprah, Yuk Lihat dari Sisi Data
Dari thread andre_d_m ini, kita bisa lihat bahwa isu “AQUA bukan dari mata air” memang benar, tapi bukan berarti bohong. Hanya saja, banyak orang keliru memahami istilah “air mineral pegunungan.”
AQUA tetap mengambil air dari sumber alami yang murni, hanya saja bukan dari mata air permukaan, melainkan dari lapisan dalam bumi yang terlindungi.
Dan semua itu dilakukan dengan penelitian, izin resmi, dan tanggung jawab lingkungan.
Jadi, sebelum menuduh sesuatu, yuk biasakan cek fakta dulu. Kadang kebenaran itu cuma soal cara kita memahami informasi.
Singkatnya:
AQUA bukan air mata air, tapi air pegunungan dari aquifer dalam yang terlindungi — tetap alami, murni, dan lestari
Posting Komentar untuk "Fakta di Balik Air AQUA: Bukan dari Mata Air, tapi dari Aquifer Pegunungan!"